Bebaskan Dirimu untuk Terus Berkarya
Menjalani hidup perlu adanya sebuah komitmen tinggi tanpa syarat ketentuan. Katanya sich, itu namanya sebuah motivasi diri yang sering diumbarkan, ‘Be Your Self. Yups bener donk, pernyataan tersebut, bahwa menjadi diri sendiri itu berarti bahwa jalani hidup apa adanya.
Bagiku, menjadi seorang guru adalah pilihan mencari nafkah dalam jalani hidup ini. Memiliki istri dengan memilihnya menjadi teman hidup juga salah satu kebebasan tersendiri. Nah, kehidupan itu bukan kepura-puraan. Namun lebih kepada menjadi diri sendiri tetap bisa berdiri sendiri. Mengikuti aturan Tuhan itu perlu, namun untuk lebih asyik dalam menjalani hidup perlu tanpa tipu-tipu. Begitulah sebuah panduan dari Tuhan agar hidup bisa damai di dunia maupun akhirat.
Nah, dalam berkarya juga demikian. Aku menjalani kehidupan sebagai seorang guru pada keseharian. Namun, di lain waktu aku mencoba kebebasan diriku. Menulis. Ya, menulis sebuah blog, menulis sebuah cerita, atau berkumpul bersama orang lain. Kehidupan perlu adanya kebebasan agar otak tidak terkungkung. Hidup bisa menjadi lebih berkah juga nantinya.
Oke, dalam kehidupan ini, kujalani hidup untuk terus berkarya. Asyik dalam berbagi kepada peserta didik dengan dinamika kehidupannya. Begitu juga dengan permasalahan peserta didik. Dan tak lupa mendidiknya untuk bisa lebih baik. Tanpa basa basi dalam mendidik mereka merupakan sebuah kebahagiaan bagi diriku.
Lalu, ada saja sebuah tingkah peserta didik yang kadang menjengkelkan. Nah, ini juga perlu eksra sabar dan keikhlasan yang tanpa tipu-tipu dalam mendidik mereka. Bahkan perlu juga adanya sebuah motivasi ke diri ini. Bahwa mendidik adalah sebuah fitrah untuk bekal kehidupan di dunia juga di akhirat. Eaaaa... eits, bener loh. Kebebasan itu bukan berarti kebebasan tanpa arah lho. Tapi sebuah kebebasan untuk bisa menghasilkan karya dan menginspirasi banyak orang.
Nah, aku sendiri sudah membuktikannya. Bahwa, di kala beberapa pendidik terkukung untuk dunianya dalam mengajar dan mengajar. Namun aku mencoba dunia lain. Mencoba beraneka hal untuk menunjang pembelajaran di kelas. Banyak lomba dan penghargaan yang kucoba ikuti. Kudedikasikan kegiatanku semata-mata sebuah nilai untuk negeriku.
Lalu, salahkah aku? Hei, kebebasan itu berbeda-beda arti bagi setiap orang lho. Bagiku, turut menyumbangkan pemikiran hasil pengamatan di kelas untuk dijadikan sebuah tulisan. Berbeda pula bagi pendidik (guru) lain. Aku tidak ingin terkukung dengan hanya fokus pada satu hal dalam mendidik di sekolah. Namun, aktif dalam mencari segala hal misalnya workshop untuk berbagi dan menginspirasi juga tentunya. Terkadang diizinnkan oleh pimpinan sekolah, kadang tidak. Namun, jangan terlalu dipikirkan dan menerima untuk mengikuti kegiatan yang mematikan karya.
Begitulah aku.
Kok pendidik begitu sich.
Lalu, adakah yang salah? Tentu tidak donk. Indonesia itu mendukung sebuah kebebasan dalam berkarya untuk negerinya. Nah, dalam berkarya di masa pandemik covid-19 ini misalnya harus bekerja dari rumah. Memjalani pembelajaran juga dari rumah. Nah, kebebasan tanpa syarat pun berarti dengan menggunakan segala hal yang ada. Mulai dari media pembelajaran menggunakan media sosial seperti instagran untuk live, atau bisa dengan media komunikasi dengan zoom atau webex agar pembelajaran bisa terlaksana dengan baik.
Berkaitan dengan pembelajaran tersebut tentu perlu adanya sebuah jaringan yang mumpuni. Aku pengguna sebuah provider yang mendukung kegiatan pembelajaran ini tanpa tipu-tipu. Aku menggunakan @IM3Ooredoo sejak lima tahunan yang lalu. Dan kini, masih menggunakannya dan mendukung aktivitasku untuk belajar-mengajar di rumah.
Nah, selagi pembelajaran jarak jauh dari rumah kepada peserta didik ini. Aku juga mengikuti sebuah kebebasan dalam berkarya. @IM3Ooredoo ini sangat mendukungku dalam aktivitas yang kujalani. Apresiasi tulus penuh keikhlasan tanpa tipu-tipu sangat kuhaturkan. Begitu juga provider IM3 Ooredoo ini yang mendukung aksi pencitraan palsu. Sakit, sungguh sakit bila dikhianati.
Eaaaa..
Nah, IM3 Ooredoo ini mendukung aktivitasku lho. Moduskah? Tidak kawan. IM3 Ooredoo tidak modus. Aku sudah buktikan dari kegiatanku sejak diawali bekerja dari rumah yang hampir sebulan yang lalu. Aku menggunakannya untuk berhubungan dengan peserta didikku. Hanya itu? Tentu tidak. Kan ada Sae. Ups. Maksudku adalah aku bukan tipe yang menjadi seorang guru saja. Namun, saat ini kukembali gaungkan kebebasanku dengan mengikuti beraneka pelatihan dan diklat secara online. Alhamdulillah sudah selesai satu diklat keguruan. Menanti tiga diklat lagi yang sedang berlangsung dengan online. Hal itu untuk menunjang kreativitasku dalam berkarya sebagai pendidik yang selalu berkarya.
Tentu saja, kawan. Karyaku kupersembahkan untuk Indonesia. Sungguh, @IM3Ooredoo bahkan melengkapi hal ini dengan menghadirkan lini produk telekomunikasi yang simple, bebas syarat ketentuan seperti Freedom Internet. Sungguh pengertian dan mendukung aktivitasku untuk tidak berhenti, namun untuk terus maju dan menunjukkan diri ini tanpa tipu-tipu. Semangat berkarya lewat rumah ternyata sungguh mengasyikkan. Dalam beraktivitas tak harus dengan formal namun bisa memberanikan diri untuk berkarya.
Tak terasa sudah 16 tahun aku mempercayai semua aktivitasku di sosial media kepada IM3 Ooredoo, bikin semua jadi lancar dalam berkarya
BalasHapusJadi diri sendiri, jadi lebih nyaman sama diri sendiri juga...
BalasHapus